Mengetahui royalty yang demikian
besarnya semua anggota semangat untuk menulis. Semuanya semangat untuk menulis, dan mulai bermimpi bisa seperti Om Jay
Menurut Om Jay guru bisa menerbitkan
buku di penerbit besar atau mayor, namun banyak dari kita yang belum siap,
sehingga penulisnya diisi oleh dosen dosen di perguruan tinggi. Mengapa bisa
seperti itu ? Persoalan utamanya bukan karena guru tidak ada waktu tapi guru
belum dilatih untuk membuat dan menerbitkan buku ajar. Selanjutnya om Jay
menshare artikel yang dibuatnya di kompasiana tentang penyusunan buku
informatika di PGRI, artikelnya dapat kita dilihat disini
Inti dari artikel tersebut adalah
guru harus mampu berkolaborasi dengan guru sekolah lainnya dan berkumpul dalam
wadah organisasi guru. Sehingga mampu membuat karya agung yang bisa digunakan
untuk semua sekolah. Karena itulah penerbit besar mau menerbitkannya karena
memang layak jual dan mendatangkan keuntungan di kedua belah pihak.
Teknis dalam penerbitan yang beliau
sampaikan bahwa sebelum diterbitkan biasanya ada SPP yang harus ditanda tangani
antara penerbit dengan penulis
Guru sudah harus dibiasakan
membangun supertim dalam pembuatan buku ajar. Sudah tidak jamannya lagi kita
menjadi superman. Apalagi hanya memperkaya dirinya sendiri saja. Tapi pada
kenyataannya masih banyak guru yang belum melakukan hal itu. Di china sekelas
guru mengajar lebih dari 59 anak dan semuanya enjoy. Mereka mengajar selama 2
jam di depan kelas. Jadi tidak ada waktu bukan alasan untuk tidak menulis.
Kiat agar buku bisa lolos bisa lolos di penerbit mayor.
Om Jay menjelaskan bahwa untuk bisa
lolos ,penuhi syarat-syarat yang diminta penerbit. Kita bisa mengakses
permintaan penerbit tersebut di website penerbit mayor. Ini salah satu website
penerbit mayor, silakan lihat disini .
*Teruslah menulis agar
orang lain semakin tahu siapa dirimu.*
*Menulislah dari
hatimu agar engkau menjumpai pembaca setia tulisanmu.*